Image From Google |
Mengasingkan diri yang diajarkan
syariat dan sunah Rasul adalah menjauhkan diri dari kejahatan dan pelakunya,
orang-orang yang banyak waktu kosongnya, orang-orang yang lalai, dan
orang-orang yang senang membuat huru-hara. Dengan begitu, jiwa Anda akan selalu
terkendali, hati menjadi tenang dan sejuk, pikiran selalu jernih, dan Anda akan
merasa leluasa dan bahagia berada di taman-taman ilmu pengetahuan.
Mengasingkan diri (uzlah) dari
semua hal yang melalaikan manusia dari kebaikan dan ketaatan merupakan obat
yang sudah diuji coba dan dibuktikan kemujarabannya oleh para ahli pengobatan
hati. Banyak cara untuk menjauhkan diri dari kejahatan dan permainan yang
sia-sia. Diantaranya adalah; mengisi waktu dengan menyuntikkan wawasan baru ke
dalam akal pikiran, menjalankan semua hal yang sesuai dengan kaedah "takut
kepada Allah", dan juga menghadiri majelis-majelis pertaubatan dan dzikir.
Betapapun, perkumpulan atau majelis yang terpuji dan patut dikunjungi adalah
yang digunakan untuk menjalankan shalat berjamaah, menuntut dan mengajarkan
ilmu, atau untuk saling membantu dalam kebaikan. Maka dari itu, hindarilah
majelis-majelis yang tidak jelas tujuannya dan tidak pula berguna! Jaga
kesucian kulit Anda, tangisilah kesalahan Anda dan jagalah lidah! Semoga,
dengan itu rumah Anda dapat membahagiakan hati Anda.
Pergaulan bebas antara laki-laki
dan perempuan merupakan serangan mematikan bagi jiwa dan ancaman yang
membahayakan keamanan dan kedamaian diri Anda. Pasalnya, melakukan hal itu berarti
Anda telah bergaul dengan setan-setan pembisik desas-desus, penebar kabar
bohong, peramal bencana dan petaka. Dan itu, akan membuat Anda mati tujuh kali
dalam sehari sebelum Anda benar-benar mati. Maka,
{Jika mereka berangkat
bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan
belaka.} (QS. At-Taubah: 47)
Atas dasar itu, harapan saya
adalah supaya Anda menjalani bagaimanapun kondisi Anda, tetap menyendiri di
'kamar' Anda dan hanya keluar untuk berkata atau berbuat baik saja. Pada saat
seperti itu hati Anda akan benar-benar menjadi milik Anda, sehingga waktu dan
umur Anda selamat dari kesia-siaan, lidah Anda terhindar dari menggunjing (ghibah),
hati Anda bersih dari kerisauan, telinga Anda terjauhkan dari ucapan kotor, dan
jiwa Anda bebas dari berburuk sangka. Barangsiapa mencoba sesuatu, niscaya akan
mengetahuinya. Barangsiapa membiarkan dirinya hanyut dalam gumpalan kasak-kusuk
dan terseret ke dalam komunitas orang-orang yang tidak berilmu, serta senang
berbuat yang sia-sia, maka katakan kepadanya: Selamat tinggal!
Kutipan Buku : La Tahzan ( 'Aidh Al-Qarni )
Kamis, 10 Januari 2013
Label
Catatan Saya,
Hikmah,
Islam,
muhasabah
Saat diri merasa dalam kelemahan, sepertinya berdiam diri adalah hal yang baik untuk dilakukan. Diam bukan berarti tidak melakukan sesuatu. Tapi diam dari segala perkataan dan perbuatan yang tidak diperlukan.
Semangat mas Banyu... :)