Assalamu'alaikum
Image From Google |
Sebagai Khalifah selepas kematian Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar
Bin Al-Khaththab sangat merasa berat dalam memimpin rakyatnya. Ada suatu malam
dia meronda di sekeliling kota dan kampung untuk melihat hal rakyatnya, dia
mendengar tangisan anak-anak. Sayyidina Umar menghampiri pondok buruk tempat
tinggalnya anak-anak itu.
Dia mendengar ibunya memasak sesuatu. Anak-anak tadi senyap seketika
melihat ibunya sedang memasak. Namun masakannya tidak kunjung siap, sehingga
anak-anaknya tertidur dalam kelaparan. Melihat keadaan yang menyayat hati itu,
Sayyidina Umar memberi salam dan meminta izin untuk masuk. Wanita itu tidak
sadar bahwa tamu itu ialah Sayyidina Umar. Sayyidina Umar bertanya tentang hal
kehidupan wanita itu. Wanita itu mengadu bahwa dia dan anaknya sudah
berhari-hari tidak makan. Apabila anaknya menangis meminta makanan, dia
pura-pura memasak dengan memasukkan beberapa bongkah batu ke dalam kuali. Melihat
keadaan itu, anaknya diam sebentar karena menyangka ibunya sedang memasak
sesuatu. Wanita itu mengadu dan mengutuk Khalifah Sayyidina Umar karena tidak
bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
Mendengar kutukan wanita itu, Sayyidina Umar terdiam sejenak. Kemudian,
dia memohon diri meninggalkan keluarga wanita itu. Dalam kegelapan malam,
Sayyidina Umar terus menuju ke Baitul Mal lalu mengambil sendiri beberapa
karung gandum untuk diantar ke rumah wanita itu.
Setelah sampai di rumah wanita itu, Sayyidina Umar memberi salam dan
masuk ke rumahnya untuk kedua kalinya. Dia mengambil gandum dari karung terus
memasakkan untuk wanita dan anak-anaknya. Wanita itu masih tidak sadar bahwa
orang yang datang membawa gandum dan memasak itu ialah Khalifah sendiri. Setelah
siap, Sayyidina Umar sendiri menghidangkan makanan untuk mereka.
Melihat mereka gembira dengan makanan, Sayyidina Umar merasa amat
senang hati dan pergi dari situ. “Kalaulah Sayyidina Umar sendiri yang
melakukan itu, alangkah baiknya”, kata wanita itu tanpa menyadari bahwa
orang yang berada dihadapannya ialah Sayyidina Umar Radliyallahu ‘Anhu. Masya
Allah !
Kami sangat merindukan Sosok Pemimpin Seperti Sayyidina Umar, adakah
sosok itu di masa kini?
Wallahu Alam
Selasa, 15 Januari 2013
Label
Atrikel,
Kisah Islami,
muhasabah
8 Komentar:
-
Semoga suatu saat kita punya pemimpin spt Rasulullah & para sahabat
-
Semoga Akan ada segera Khilafah ar-Rasyidah yang kedua. Aamiin
-
Pemimpin yang baik untuk kemajuan negara :)
Niche blog
-
umat membutuhkan pemimpin yang adil dan benar-benar takut sama Allah, dunia bukan tujuannya tetapi ridho Allah yang dituju, dan bisa menegakkan haq dan memusnahkan yang bathil.
syukron kang irfan :)
-
selalu ada haru setiap membaca kisah ini...
rindu ingin jumpa dg mereka :(
-
aamiin
semoga Allah meridhoi kita semua untuk berjumpa dengan Rasulullah SAW bersama para sholihin-sholihin terdahulu ya, bunda.
Semoga akan muncul pemimpin yang seperti Sayyidina Umar.