Terimakasih Hujan

Image From Google

Sore itu tampak seseorang baru keluar dari sebuah toko yang menjajakan ragam buku. langit begitu gelap petanda hujan akan turun, belum sempat naik angkutan kota gerimis mulai turun. tanpa berpikir panjang Bagas langsung saja mencari tempat untuk berteduh.

“ah, pengantar rindu datang lagi”, ujarnya sambil tersenyum.

Menurut bagas. Hujan baginya adalah sosok sahabat yang sangat tahu dirinya. ketika senang menghampiri, hujan seakan selalu memberi senyum terbaik atas kebahagiaan yang di dapat Bagas, keadaan sedih pun sang hujan selalu datang menghibur dirinya lewat setiap bulir yang membasahkan tubuhnya. Pantas Bagas selalu bahagia ketika sang rintik hujan kembali turun.

Setengah jam berlalu, dan tampaknya hujan masih mengguyur permukaan bumi, menemani kenangan manis bagas yang sengaja dia putar ulang kembali dalam lamunannya. Dia begitu menikmati suasana yang diberikan hujan. Sangat menikmati sekali. Tak sadar beberapa pasang mata sedang tertuju padanya sedari tadi, melihat senyum yang tampak aneh bagi mereka yang melihatnya.

“Krriiiingg krrriiiingg krriiinggg”

Suara bunyi jadul telepon genggam dari saku perempuan berkerudung yang Sontak menyadarkan Bagas dalam lamunannya, gara-gara mendengar bunyi yang cukup keras itu.

“Hallo a, ada dimana? .....”

Jadikan jemput aku? Aku ada di halte dekat SMA Citra Buana ……”

“Oke, makasih ya aa sayang” jawab singkat perempuan itu sembari menutup teleponnya.

Bagas yang dari tadi mendengarkan percakapan perempuan itu, sangat penasaran siapa yang sedang berbicara, karena bagi Bagas suara itu tampak begitu tidak asing. Langsung saja dia melihat ke arah suara itu berasal.

“Lintang...!”

Bagas terkejut melihat siapa dihadapannya yang sedari tadi berada disitu, terpisah hanya terpaut beberapa meter dari tempat Bagas berdiri. Dan mungkin lintang sudah tahu keberadaan Bagas, hanya saja Lintang malu untuk menyapanya.

“Ah hujan, kenapa kau lakukan ini?” kenapa kau timbulkan getaran rasa ini lagi?", keluh Bagas.

"kamu tahu tentang semua rinduku,  rindu yang mungkin bisa ku ungkapkan hanya saat kau hadir di suasana ini”,  lanjut Bagas.

Hujan seakan tahu kerinduan Bagas, dia ingin membangkitkan kenangan-kenangan Bagas kala bersama Lintang dahulu. awal mereka bertemu,  tepat di tempat dan suasana sore hari ini.mengingat semua kenangan dahulu, ketika Bagas masih bersama dengan Lintang, 

"tiiiiittt tiiiiittt...".

Klakson mobil berbunyi tak jauh dari halte, tidak banyak ambil waktu Lintang pun kini berlalu dari kerumunan orang berteduh yang sedari tadi ada di halte, sekaligus memecah belah lamunan yang sedari tadi Bagas pikirkan. dan waktu pun seakan mengerti keadaan itu, hujan mulai reda dan langit senja kembali merekah lebar. Entah apa yang kali ini Bagas pikirkan, terlihat jelas senyum yang tersimpul di wajahnya ketika melanjutkan perjalanan pulang

"Terimakasih Hujan", gumamnya.

23 Komentar:

  1. Niken Kusumowardhani mengatakan...:

    Hujan dan rindu memang dua sejoli yang sulit dipisahkan...

  1. Banyu Kusuma mengatakan...:

    selalu ada cerita dibalik suasana hujan. ^_^

  1. Bung Sigit mengatakan...:

    aku suka berkunjung ke catatan mas Banyu, membaca sambil diiringi oleh alunan musik yang enak banget..seolah cerita itu berjalan nyata di alam pikiranku. bikin suasanya tambah menyenangkan :)

  1. Zeal*Liyanfury mengatakan...:

    aiih... mas Banyu ternyata... ^_^
    nyastra juga uy. :D

    hmm, rindunya terobati saat turun hujan yaa..

  1. Banyu Kusuma mengatakan...:

    mas sigit : wahh terimakasih mas untuk selalu berkunjungan kerumah sederhana ini.
    semoga betah ya. ^_^

  1. Banyu Kusuma mengatakan...:

    teh liyan :
    hehe, belajar nyastra nih teh. :D
    tolong dimaklum y cerita sama pilihan katanya masih ambiradul. :D

    selalu. ^_^

  1. Ria Rochma mengatakan...:

    maaf, sedikit bertanya. ada kalimat ini : Dan mungkin lintang sudah tahu keberadaan Bagas, hanya saja Lintang malu untuk menyapanya, begitu pun Bagas.

    pada kata 'begitu pun bagas', sepertinya tidak sesuai dengan ceritanya. kan bagas kaget liat lintang. sepertinya nggak nyambung. :)

    ohya mas, silahkan ikutan GA www.beranicerita.com yak.. ceki-ceki disini : http://mamaarkananta.blogspot.com/2013/02/giveaway-beraniceritacom.html

  1. Banyu Kusuma mengatakan...:

    wah terima kasih bunda untuk masukkan, insha Allah saya perbaiki. ^_^

    boleh boleh. terimakasih untuk informasinya bunda :D

  1. Rima Aulia mengatakan...:

    hujan memang selalu bisa hadrikan cerita....saya juga sangat suka hujan

  1. Banyu Kusuma mengatakan...:

    asikk, nambah teman pencinta hujan.
    kita teman *tossss* :D

  1. Unknown mengatakan...:

    wah, entah kenapa ceritanya bagus mas. Membacanya seolah saya ada di dalam cerita, salah satu yang ikut berteduh selain lintang dan bagas. Nice story :)

  1. Gulunganpita mengatakan...:

    hujan lagi..
    hujan...

    eh wah rumahnya di cat baru ya?

  1. Banyu Kusuma mengatakan...:

    mas Reza :
    Alhamdulillah terimakasih mas kalo memang suka, tapi masih banyak perbaikan disana sini. ^_^

  1. Banyu Kusuma mengatakan...:

    teh Fitri :
    bosen ya dengan latarnya hujan ya teh?
    insha Allah lain kali nyari latar lain. ^_^

    engga juga teh,
    cat lama masih dominan ko, hanya saja sedikit tambahan variasi saja, biar berwarna :D

  1. arya.poetra mengatakan...:

    Saya penasaran, apakah ada lanjutan dari cerita ini? Hehehe..

    Sedikit pendapat, sepertinya cerita ini versi orang ketiga ya? Diceritakan kembali oleh seseorang. Mungkin agak beda kali yah, kalau diceritakan dengan versi orang pertamanya. Entah Bagas atau Lintang. Mungkin lebih terasa hujannya.. Hohohoho...

  1. Banyu Kusuma mengatakan...:

    ini tulisan memang tidak terlihat detail,insha Allah mas, mau bikin lanjutannya untuk penjabaran ceritanya. :D

    hmmm, masukkan yang bagus mas. hehehe

  1. Ujang Arnas mengatakan...:

    Jadi, misal kalau hujan saya juga pengen belajar ah kata-kata itu.

    "ah pengantar rindu datang lagi." hha
    nice story :)

  1. Banyu Kusuma mengatakan...:

    hehehehehe, silakan dicoba mas Uchank :D
    terimakasih sudah mau berkunjung ^^

  1. Armae mengatakan...:

    Hujan, pengantar rindu,..
    Manis sekali kisah ini :)

  1. Banyu Kusuma mengatakan...:

    terimakasih mbak mae ^_^

  1. Abu_hafs mengatakan...:

    Begitulah sejatinya seorang mu'min, senantiasa mensyukuri semua pemberian Allah Yg Maha Bijaksana.

  1. Banyu Kusuma mengatakan...:

    Sejatinya begitu mas Umar :')

  1. Anonim mengatakan...:

    Ceritanya bagus sekali, mengingatkan saya akan pengalaman beberapa tahun silam kebelakang, dan inisial nama dalam cerita ini begitu sama. Nice story. " hujan, kamu tahu tentang semua rinduku . . . ."

Posting Komentar