Bismillahir Rahmaanir Rahim
“Dan
ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali
siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka
tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS Az-Zumar :
68 )
Bayangkan, Ketika Allah mendapati kita
dalam keadaan lalai & dzalim kepada-Nya, Dia sudah amat muak dan murka
terhadap prilaku kita, sudah tidak tahan lagi akan perbuatan kita di muka bumi.
Sehingga, Allah memberi keputusan finalnya. Kiamat !
Tiupan pertama Sangkakala mengagetkan
semua makhluk Allah di dunia, kemudian tiupan kedua sangkakala mematikan semua
makhluk di dunia, kemudian tiupan ketiga sangkakala menghidupkan kembali semua
makhluk dari awal sampai akhir penciptaan.
Sudah siapkah kita bertemu dengan-Nya?
Yakinkah kita selamat dari pengadilan-Nya?
“Dan
terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya;
dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah
para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil,
sedang mereka tidak dirugikan.” (QS Az-Zumar : 69)
Kemudian digiringlah kita di padang
mahsyar untuk bertemu dengan-Nya, diadililah kita seadil-adilnya dan tidak akan
pernah dirugikan oleh-Nya. Dipanggillah kita satu persatu bersama para
saksinya. Yaitu, Para rasul yang memberi risalah dari Allah untuk kita, kemudian
para malaikat yang telah menyaksikan jengkal demi jengkal kehidupan kita, lalu
sang pencatat amal pun dihadirkan agar tidak ada lagi bantahan bahwa kita tidak
melakukan dosa keji dan jijik dihadapan-Nya. Sehingga dibacakanlah buku
perbuatan kita. Pengadilan dimulai !
Sudahkah kita mentafakuri bahwa kita
akan selamat?
Akupun tak sanggup memikirkan bila
keputusan buruk yang aku terima, sungguh amat pedih negeri neraka itu.
Astagifullah.
“Dan
disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa (balasan) apa yang telah dikerjakannya dan
Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS Az-Zumar : 70)
Sang Hakim yang agung raja
di raja negeri akhirat, Allah menyempurnakan keputusan-Nya. Bayangkan jika
Allah memutuskan nerakalah tujuan akhir kita, digiringlah kita oleh malaikat
pengantar ke pintu Neraka. Perangai malaikat itu amat bengis, kasar, keji, tak
sungkan mereka memaki dan membentak kita, dipecutlah kita terus menerus dalam
keadaan tangan dan kaki di belenggu, wajah sebagai kaki dan kaki sebagai
kepala, telinga kita tuli, mata kita buta, mulut kita bisu, dan kita berjalan
dalam keadaan kelaparan dan dahaga yang amat menyiksa. Kita mendapatkan kehinaan
sehina-hinanya..
Sanggupkah kita
menerima perlakuan seperti itu di Mahsyar nanti?
“Orang-orang
kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka
sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka
penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di
antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu
akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab: "Benar (telah
datang)." Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang
yang kafir.” (QS Az-Zumar : 71)
Datanglah berkelompok-kelompok
para penghuni neraka, yaitu kita. Malaikat penjaga neraka bertanya dengan nada
tinggi dan kasar.:
"Apakah belum pernah datang kepadamu
rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan
memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?"
Dengan nada lemah dan keadaan hina dina,
kita hanya bisa menjawab :
“Ya, Benar. akan tetapi kami telah mendustakan mereka”
Sempurnalah ketetapan Allah, di
doronglah kita dengan kasar kepada pintu-pintu neraka itu, abadilah kita disana
dan tidak akan pernah bisa keluar dari sana !
Demi Allah ini pasti akan terjadi, Ini janji
yang Haq.
Akan tetapi kita selalu tak pernah yakin
akan negeri akhirat. seandainya para Sahabat Rasul masih ada di kehidupan kita
saat ini, mereka pasti menghina kita dengan ucapan
“Wahai orang-orang yang tak pernah yakin dengan
negeri akhirat”
Karena kita tahu sendiri, hanya Dunialah
yang selama ini kita cari bukan lagi Akhirat, apalagi memikirkan tentang Allah.
Sudahkah kita memikirkan ini?
Semoga Allah senantiasa menunjukkan kita
jalan lurus-Nya
Senantiasa bersabar melihat tingkah laku
kita dan mengampuni semua dosa yang menghinakan diri kita sendiri.
Subhanallah Walhamdulillah.
Astagfirullahal’adzim.
wah sangat bermanfaat sekali..
Kunjungilah juga blog saya anugrahsite.blogspot.com