Bismillahir Rahmaanir Rahim
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS Az-Zumar : 68 )
Read More »
Read More »Anakku sayang“engkau adalah anak yang shaleh dan bertaqwa, aku yakin engkau akan mendapatkan bimbingan dan pertolongan Illahi (Taufiq dan Hidayahnya) dalam mencapai tujuanmu. Aku sangat berharap agar engkau berjanji pada dirimu sendiri untuk bersungguh-sungguh mengikuti nasehatku ini karena aku tak rela berpisah denganmu wahai belahan jiwaku kelak setelah wafat.”
sunrise di Gunung Gede |
Tak
tahu diri, Mungkin kata itu tepat untuk diri yang hari ini masih tak tahu arti
sebuah ungkapan terima kasih, tentang sebuah rasa syukur untuk hidupku hari
ini, tentang kasih sayang ibu & bapak yang masih kurasa sampai helaan nafas
detik ini, tentang masih tegaknya tubuh yang masih sehat tanpa cacat, dan
tentang nikmat mencicipi manisnya hidayah, iman, serta islam sampai saat ini.
Wahai
Dzat yang nyawaku ada di TanganMu,
kali
ini aku akui semua kedzalimanku, maksiatku, dan semua dosa yang menggunung
tinggi melebihi ketinggian everest, Aku yang terlalu sombong dimataMu, ku
anggap diri ini suci, mulia, sholih, pantas dipuji. Semua hanya menurut akalku
saja, bukan hatiku. Hatiku memberontak dan menjerit atas semua tingkah
congkahku. Engkau yang tahu bau busuk boroknya hati ini, terlena dengan pujian
seorang manusia, terpana dengan keindahan fatamorgana dunia. Maafkanlah dan
sucikanlah aku Rabb.
Sabtu, 28 September 2013
Label
Aku dan Alam,
Aku dan Rabbi,
Catatan Saya,
muhasabah,
rihlah,
Tafakur
7
Komentar
Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya
merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya
kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya,
tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al-Qur'an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah
kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada
orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat
terkenal di langit.
Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi
yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang
telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk
mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing.
Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama
Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang
hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya. Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan
buta, tidak memengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di
siang hari dan bermunajat di malam harinya.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahir Rahmaanir Rahiim
Read More »
Kita sebagai Insan yang beriman,
dituntut untuk mengkaitkan semua hal yang kita lakukan dengan sebuah kekuatan,
yang jika kekuatan itu tidak ada kita tidak akan pernah bisa melakukannya. Kekuatan
“Kehendak-Nya” yang mengizinkan kita melakukan hal tersebut. Al-Qur’an
menegaskan bahwa segala sesuatu berasal dari Kehendak, Cinta, dan Kemurahan
Allah. Semua yang terdapat dalam Al-Quran dibuka dengan Lafadz “Basmallah” (Kecuali Surah At-Taubah),
dengan kata lain Al-Quran adalah sebuah kepastian. Karena itu Rasulullah SAW tak
pernah lupa menyebutkan nama Allah sebelum melakukan apapun, karena beliau tahu
bahwa segala sesuatu yang dilakukannya atas Kekuatan Kehendak Allah Azza Wa
Jalla. Dan Itulah yang sering diajarkan Rasulullah SAW kepada para sahabat.
Sendu melanda hati merana
Tak jua bersua sang pujangga
Rindu di pelupuk mata tak tertumpahkan.
image from google |
Musikalisasi langit dan bumi, hujan turun lagi
Aku termenung di hadapan jendela yang mulai berkeringat
Helaan nafas sayu dan layu
Suasana ini sudah lama tak kurasa
Rintik air deras yang turun
Khas bau basahnya yang amat ku suka, kunikmati lagi.
Read More »
Image From Google |
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena merasa takut kepada
Allah sampai susu [yang telah diperah] bisa masuk kembali ke tempat keluarnya.”
(HR. Tirmidzi [1633]).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
bersabda, “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika
tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; [1] seorang pemimpin yang adil, [2]
seorang pemuda yang tumbuh dalam [ketaatan] beribadah kepada Allah ta’ala, [3]
seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid, [4] dua orang yang saling
mencintai karena Allah; mereka berkumpul dan berpisah karena-Nya, [5] seorang
lelaki yang diajak oleh seorang perempuan kerkedudukan dan cantik [untuk berzina]
akan tetapi dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, [6] seorang
yang bersedekah secara sembunyi-sumbunyi sampai-sampai tangan kirinya tidak
tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan [7] seorang yang mengingat
Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata
(menangis).” (HR. Bukhari [629] dan Muslim [1031]).
Imaga From Google |
Senja datang berlarian bersama gelapnya malam,
Jejak penuh darah, tertinggal dalam setiap petak telapak kaki
Jiwa teramat rapuh, terombang ambing dalam lautan nista
Peganganku melemah, perjalanan terhenti oleh butanya hati
Read More »
Image From Google |
Apa yang ada jarang disyukuri dan apa yang tiada
sering dirisaukan
Nikmat yang
dikecap baru akan terasa bila telah hilang
Apa yang
diburu timbul rasa jemu bila sudah di dalam genggaman
Dunia ini
ibarat air laut, diminum hanya menambah haus
Nafsu bagaikan
fatamorgana di padang pasir, panas yang membahang disangka air
Dunia dan
nafsu bagai bayang-bayang, di lihat ada ditangkap hilang.
Tuhan,
Leraikanlah dunia
yang mendiam didalam hatiku
Berada disitu
tidak aku mampu mengumpul dua cinta
Hanya cinta-Mu
kuharap tumbuh
Dibajai bangkai
dunia yang kubunuh
Image From Google |
“ah, pengantar rindu datang lagi”, ujarnya sambil tersenyum.
Menurut bagas. Hujan baginya
adalah sosok sahabat yang sangat tahu dirinya. ketika senang menghampiri, hujan
seakan selalu memberi senyum terbaik atas kebahagiaan yang di dapat Bagas, keadaan
sedih pun sang hujan selalu datang menghibur dirinya lewat setiap bulir yang
membasahkan tubuhnya. Pantas Bagas selalu bahagia ketika sang rintik hujan
kembali turun.
Read More »
Assalamualaikum
Ahlan wa sahlan sahabatku sekalian
atas kiri :saya, kang nuryamin, kang sofuan, kang ramdan triana bawah kiri : kang ajib, neng riska, neng ijma, unnamed, kang agus |
Sahabatku
sudah lama ya, semenjak terakhir kali kita berkumpul di Ramadhan tahun
lalu Melepas semua kerinduan yang menggelayut dalam sanubari setiap insan.
bercengkrama mengingat masa-masa ketika masih berseragam putih abu-abu. Semua terasa
masih hidup, tak pernah padam dalam lentera memori walau telah tertiup zaman.
Koleksi Pribadi |
tak dapat ku buat sketsa bahkan ku lukiskan
ketika kerinduan merona si ujung senja
mekar dan bersemi tanpa sekalipun aku siram
tak ayal semua menjadi suram kelabu dan hanya menjadi sketsa rasa semata
bibir peluh dan kaku, saat dihadapkan pada bayangan lalu
arus air mata tercipta, mengalir menuju hilir tak menentu
kini semua menjadi layu habis ditelan waktu.
Image From Google |
Jam menunjukkan pukul 12.04 WIB, sinyal bahwa waktu istirahat telah tiba. semua pekerjaan sementara aku tinggalkan bersama kepenatan yang diberikannya. suara merdu itu kembali ku dengar petanda Sang Maha memanggil umat menghadapNya, segera saja ku ambil kopiah yang selalu aku sediakan dalam tas kerja. sembari melangkah ke rumahNya, bersama rekan seprofesi kami berbincang-bincang akrab.
Image From Google |
Tanpa sekat
awan hitam yang siap memuntahkan semua isinya
Sunyi musnah
sudah, ketika sepasang bola mata melihat cahaya yang mententramkan sanubari
Di ufuk
timur terlihat sang surya berlarian menghapus gelapnya malam
Tak sadar
air garam dalam kelopak matapun mengalir, tanda syukur atas keagungan-Nya
Image From Google |
Bak mengukir
asa di atas air, sama sekali tak berbekas
Walau waktu
dan hasrat diri aku peras
Kini, semua terkulai
lemas
Assalamu'alaikum
Image From Google |
Sebagai Khalifah selepas kematian Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar
Bin Al-Khaththab sangat merasa berat dalam memimpin rakyatnya. Ada suatu malam
dia meronda di sekeliling kota dan kampung untuk melihat hal rakyatnya, dia
mendengar tangisan anak-anak. Sayyidina Umar menghampiri pondok buruk tempat
tinggalnya anak-anak itu.
Image From google |
Takkala jenuh menggrogoti semua pikiran kemudian menggantinya dengan khayalan tak bermakna. Semua langkah menjadi buntu, kaku, dan tak menentu.
Duduk termenung menerawang masa yang belum tentu terjadi. Naluri merongrong
kesakitan terhimpit beban teramat berat.
Jari jemari menari tak terkendali, seakan punya pikiran sendiri.
Pemandangan tak mengindahkan, semua berserakan.
Lelah kian merekah, letih terus merintih, semua bercampur padu.
Bunyi waktu berseru, kian menyempitkan ruang kerjaku
Semua terbengkalai, berantakan !!
Image From Google |
Mengasingkan diri yang diajarkan
syariat dan sunah Rasul adalah menjauhkan diri dari kejahatan dan pelakunya,
orang-orang yang banyak waktu kosongnya, orang-orang yang lalai, dan
orang-orang yang senang membuat huru-hara. Dengan begitu, jiwa Anda akan selalu
terkendali, hati menjadi tenang dan sejuk, pikiran selalu jernih, dan Anda akan
merasa leluasa dan bahagia berada di taman-taman ilmu pengetahuan.